WELLCOME

ENJOY WITH ME

Selasa, 13 Desember 2011

tulisan 8 : Cita - Cita

Cita – Cita Dalam Hidup

Sewaktu kecil, selalu ditanya apa cita-cita kalau sudah besar nanti?
Jawaban kebanyakan anak-anak jaman saya adalah
 -Aku mau jadi dokter,
-Aku mau jadi guru,
 - Jadi polisi,
- Tentara,
-Dll
Berbeda dengan anak-anak sekarang. Ketika ditanya mau jadi apa kalau sudah besar?
Jawabannya adalah
-Spiderman,
-Ultraman,
-Power rangers,
-Superman
-Dll

 Atau tokoh jagoan yang sedang naik daun di tayangan televisi Indonesia. Lucu memang, tapi itulah imajinasi mereka.
Setiap manusia dilahirkan dengan cita-cita sekecil apapun, kalau kata teman saya cita-citanya standar banget, nggak muluk-muluk amat. 
Nah terkadang untuk mengejar cita-cita itu sampai sekolah di tempat yang paling bagus dan bergengsi. Lalu setelah itu, dapatkah cita-cita itu didapatkannya?
 Jawabannya iya dan tidak. Tergantung sebatas mana menilai kesuksesan dan keberhasilan dalam hidup.
 Kebanyakan orang menilai kesuksesan dari materi dan pekerjaan. Menganggap sukses adalah kaya dengan jabatan, bahkan ada yang cukup puas hidup di desa terpencil atau pulau nan jauh dimana dengan keluarga tercinta.
Banyak hal yang mempengaruhi sebuah cita-cita dan kesuksesan terutama dalam pekerjaan
1. Kesempatan datang tidak tepat waktu.
 Ada sebuah tawaran pekerjaan/sekolah disaat dimana kita tidak siap menerimanya.
 Misal kendala waktu yang terbatas,
sedang hamil atau tidak bisa meninggalkan hal lebih penting untuk dikorbankan dalam meraih cita-cita itu sendiri.

2. Status dan kondisi.
 Bagi yang berstatus single atau belum menikah, tentu masih banyak peluang yang bisa diperoleh.
 Misal untuk bekerja di bank, perusahaan penerbangan atau perusahaan tertentu yang memberi salah satu syarat standar yaitu lajang dari deretan syarat yang banyak.
Maka ambilah kesempatan itu ketika masih lajang dan jangan buru-buru menikah. Kalau sudah menikah tentulah satu kesempatan sudah tertutup.
Ibarat kalah sebelum berperang.
3. Faktor U atau umur.
 Kejarlah semua peluang dan kesempatan ketika kalian masih muda.
 Beberapa lowongan di media cetak selalu memberikan syarat umur maksimal.
Maka ketika masih kinyis-kinyis, ambilah kesempatan itu.
 Baik untuk bekerja maupun sekolah.
 Karena makin berumur maka kerja otak untuk merekam semua memori menjadi lamban dan terbatas.
4. Berani ambil resiko.
 Nah ini yang terkadang paling sulit dilakukan.
Ketika kesempatan datang dan kita harus berani mengorbankan sesuatu yang penting.
 Misal meninggalkan keluarga sementara waktu dan tinggal di tempat yang berjauhan dengan keluarga.
Salut kepada teman-teman yang berani mengambil jalan ini, bahkan banyak teman yang menitipkan anak-anaknya ke keluarga atau orang tua, sementara mereka tinggal di tempat yang berbeda pula.
Dan ternyata saya bukanlah orang yang berani mengambil resiko ini karena menganggap keluarga yang utama.

5. Tidak sesuai kemampuan.
 Kemampuan setiap orang tentu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
 Kalau semua sama dan seragam, oh betapa monotonnya dunia ini. Kesempatan yang ditawarkan terkadang diluar kemampuan kita.
Penyesalan selalu datang terlambat dan sesal tiada arti. Ingat ungkapan seorang guru bahasa Indonesia sewaktu saya sekolah di SMP dulu.
 Mengapa penyesalan selalu datang terlambat?
Kalau datangnya duluan bukan sesal namanya tapi kebodohan. Lalu, pernahkah kalian menyesali sesuatu dalam hidup?
 Apapun itu, saya yakin pasti setiap insan mengalaminya.
 Kalau ada yang bilang tidak pernah, berani taruhan pasti sedang berbohong.
Tidak baikkah menyesali sesuatu?
 Sebagian orang akan mengatakan itu jelek atau bahasa gaulnya lebay, namun sebagian lagi akan mengatakan wajar, manusiawi dan lumrah.

Sumber : http://filsafat.kompasiana.com/2011/09/19/apakah-cita-cita-dalam-hidup-anda-sudah-tercapai/

tulisan 3 : it's all about love

Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana

Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula dia lupa. Ulang tahun pertama, dia lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai Direktur keuangan, papa memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.
Ulang tahun kedua, dia harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Mah, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”
Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini. Nyatanya? Aku menarik napas panjang.
Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus kesal. Dia memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah.
Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota. Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta.
Aku tahu, kalau aku mencintai Dia, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. papa jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur.
Rasa kesalku semakin menjadi. Apalagi, hubungan kami seminggu ini memang sedang tidak baik. Kami berdua sama-sama letih. Pekerjaan yang bertumpuk di tempat tugas kami masing-masing membuat kami bertemu di rumah dalam keadaan sama-sama letih dan mudah tersinggung satu sama lain. Jadilah, beberapa kali kami bertengkar minggu ini.
Sebenarnya, hari ini aku sudah mengosongkan semua jadual kegiatanku. Aku ingin berdua saja dengannya hari ini dan melakukan berbagai hal menyenangkan. Mestinya, Sabtu ini ia libur. Tetapi, begitulah dia. Sulit sekali baginya meninggalkan pekerjaannya, bahkan pada akhir pekan seperti ini. Mungkin, karena kami belum mempunyai anak. Sehingga ia tidak merasa perlu untuk meluangkan waktu pada akhir pekan seperti ini.
”Nad, kamu yakin mau menerima lamaran Dion ?” Diah sahabatku menatapku heran. ”Kakakku itu enggak romantis, lho. Tidak seperti suami romantis yang sering kau bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, setia… Tapi enggak humoris. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya cuma kerja, kerja dan kerja…” Diah menyambung panjang lebar. Aku cuma senyum-senyum saja saat itu. Dia memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamaranku lewat Diah.
”Kamu kok gitu, sih? Enggak senang ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut. Diah tertawa melihatku. ”Yah, yang seperti ini mah tidak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama Dion.” Diah tertawa geli. ”Kamu belum tahu kakakku, sih!” Tetapi, apapun kata Diah, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Dia’. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.
Minggu-minggu pertama setelah perkawinan kami tidak banyak masalah berarti. Seperti layaknya pengantin baru, Dia berusaha romantis. Dan aku senang. Tetapi, semua berakhir saat masa cutinya berakhir. Ia segera berkutat dengan segala kesibukannya, tujuh hari dalam seminggu. Hampir tidak ada waktu yang tersisa untukku. Ceritaku yang antusias sering hanya ditanggapinya dengan ehm, oh, begitu ya… Itupun sambil terkantuk-kantuk memeluk guling. Dan, aku yang telah berjam-jam menunggunya untuk bercerita lantas kehilangan selera untuk melanjutkan cerita.
Begitulah… aku berusaha mengerti dan menerimanya. Tetapi pagi ini, kekesalanku kepadanya benar-benar mencapai puncaknya. Aku izin ke rumah ibu. Kukirim sms singkat kepadanya. Kutunggu. Satu jam kemudian baru kuterima jawabannya. Maaf, aku sedang rapat. Hati-hati. Salam untuk Ibu. Tuh, kan. Lihat. Bahkan ia membutuhkan waktu satu jam untuk membalas smsku. Rapat, presentasi, laporan keuangan, itulah saingan yang merebut perhatian suamiku.
Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan malas.
”Kenapa Nad? Ada masalah dengan nak dion?” Ibu membuka percakapan tanpa basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah bisa dibohongi. Ia selalu berhasil menebak dengan jitu.
Walau awalnya tersendat, akhirnya aku bercerita juga kepada Ibu. Mataku berkaca-kaca. Aku menumpahkan kekesalanku kepada Ibu. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Ia mengusap rambutku. ”Nad, mungkin semua ini salah Ibu dan Bapak yang terlalu memanjakan kamu. Sehingga kamu menjadi terganggu dengan sikap suamimu. Cobalah, Nadya pikirkan baik-baik. Apa kekurangan dion? Ia suami yang baik. Setia, jujur dan pekerja keras. Tidak semua suami seperti dia, Nad. Banyak orang yang dianiaya suaminya. Kata Ibu.
Aku terdiam. Yah, betul sih apa yang dikatakan Ibu. ”Tapi Bu, dia itu keterlaluan sekali. Masak Ulang tahun perkawinan sendiri tiga kali lupa. Lagi pula, dia itu sama sekali tidak punya waktu buat aku. Aku kan istrinya, bu. Bukan cuma bagian dari perabot rumah tangga yang hanya perlu ditengok sekali-sekali.” Aku masih kesal. Walaupun dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan Ibu.
Ya, selain sifat kurang romantisnya, sebenarnya apa kekurangan? Hampir tidak ada. Sebenarnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanku dengan caranya sendiri. Ia selalu mendorongku untuk menambah ilmu dan memperluas wawasanku. Ia juga selalu menyemangatiku untuk lebih rajin beribadah dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Soal kesetiaan? Tidak diragukan. Diah satu kantor dengannya. Dan ia selalu bercerita denganku bagaimana Dia bersikap terhadap rekan-rekan wanitanya di kantor. Dia tidak pernah meladeni ajakan Anita yang tidak juga bosan menggoda dan mengajaknya kencan. Padahal kalau mau, dengan penampilannya yang selalu rapi dan cool seperti itu, tidak sulit buatnya menarik perhatian lawan jenis.
”Nad, kalau kamu merasa uring-uringan seperti itu, sebenarnya bukan Dion yang bermasalah. Persoalannya hanya satu, kamu kehilangan rasa syukur…” Ibu berkata tenang.
Aku memandang Ibu. Perkataan Ibu benar-benar menohokku. Ya, Ibu benar. Aku kehilangan rasa syukur. Bukankah baru dua minggu yang lalu aku membujuk Ranti, salah seorang sahabatku yang stres karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain dan sangat kasar kepadanya? Bukankah aku yang mengajaknya ke dokter untuk mengobati memar yang ada di beberapa bagian tubuhnya karena dipukuli suaminya?
Pelan-pelan, rasa bersalah timbul dalam hatiku. Kalau memang aku ingin menghabiskan waktu dengannya hari ini, mengapa aku tidak mengatakannya jauh-jauh hari agar ia dapat mengatur jadualnya? Bukankah aku bisa mengingatkannya dengan manis bahwa aku ingin pergi dengannya berdua saja hari ini. Mengapa aku tidak mencoba mengatakan kepadanya, bahwa aku ingin ia bersikap lebih romantis? Bahwa aku merasa tersisih karena kesibukannya? Bahwa aku sebenarnya takut tidak lagi dicintai?
Aku segera pamit kepada Ibu. Aku bergegas pulang untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam yang romantis di rumah. Aku tidak memberitahunya. Aku ingin membuat kejutan untuknya.
Makan malam sudah siap. Aku menyiapkan masakan kegemaran dia, lengkap dengan rangkaian mawar merah di meja makan. Jam tujuh malam, dia belum pulang. Aku menunggu dengan sabar. Jam sembilan malam, aku hanya menerima smsnya. Maaf aku terlambat pulang. Tugasku belum selesai. Makanan di meja sudah dingin. Mataku sudah berat, tetapi aku tetap menunggunya di ruang tamu.
Aku terbangun dengan kaget. Ya Tuhan, aku tertidur. Kulirik jam dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan mungil. Papa tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya.
Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu. *
Sumber : Majalah Ummi, edisi 12/XIII/2002
Cinta adalah perasaan yang timbul dimana adanya keinginan untuk saling mengerti dan memahami. Cinta  merupakan anugerah terindah dari tuhan karena melalui cinta kita dapat merasakan keajaiban akan kehidupan mulai dari bahagia,sedih,sakit,menderita dll.

Cinta adalah sesuatu yang suci, anugerah Tuhan dan sering tidak rasional. Cinta dipenuhi nuansa memaklumi dan memaafkan. Kesabaran, kesetiaan, pengertian, pemberian dan pengorbanan akan mendatangkan/menyuburkan cinta, sementara penyelewengan, egoisme, kikir dan kekasaran akan menghilangkan rasa cinta.

Cinta adalah membiarkan orang yang kita sayangi bahagia.. kalo kamu memang bener2 sayang ma orang itu jangan bikin dia terganggu dengan kehadiran kamu, biarkanlah dia pergi mencari kebahagiaanya sendiri apabila dia sadar kamu yang terbaik buat dia maka dia akan kembali dengan membawa kebahagiaan sejati.Rasa Sayang itu melebihi dari rasa suka,rasa cinta. tetapi kasih melibihi rasa sayang, karena kasih melebihi semua rasa itu.kasih itu panjang sabar,murah hati, dan tulus keluar dari hati.


Cinta adalah perasaan suka-menyukai karena sesuatu dalam diri orang lain yang membuat kita tertarik hati dan berkomitmen. Cinta lebih banyak mengandalkan keadaan seseorang tersebut dalam berinteraksi dengan kita. Lain kata, cinta itu bersifat pemberian yang pamrih.
Senandung Sekeping Keheningan
Kita tak akan pernah bisa menyepuh ulang segala impian
dan kenangan yang meranggas perlahan di ringkih hati
lalu menyemai harap, segalanya akan kembali seperti semula
“Karena apa yang tertinggal,” katamu,”seperti sisa jejak kaki
di bibir pantai yang lenyap terhapus hempasan ombak”
Kita hanya akan bisa bersenandung merepih pilu
Dan membuat segenap angan terbang liar mencabik cakrawala
seraya menyimpan segala asa dan rindu
pada diam,
pada keheningan
pada lagu lama yang kita lantunkan
dan bergema lirih hingga ke sudut sepi sanubari
“Karena apa yang kini ada”, ucapmu lagi,”Adalah tempat dimana
angin segala musim bertiup dan arus semua sungai bermuara yang kerap
membuat kita gamang pada pilihan : meniti samar masa depan ataukah
menggenggam nostalgia dan ikut karam bersamanya”






tugas 6 : perbedaan pandangan hidup an cita-cita

Perbedaan Pandangan Hidup dan Cita-Cita
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Menurut asalnya pandangan hidup dibagi menjadi 3 yaitu :
· Pandangan hidup yang berasal dari agama,
· Pandangan hidup yang berupa ideologi, dan
· Pandangan hidup hasil renungan.
Pandangan hidup terdiri dari 4 unsur antara lain :
· Cita-cita yang diinginkan dapat diraih dengan usaha dan perjuangan
· Berbuat baik dalam segala hal dapat membuat seseorang merasa bahagia, damai, dan tentram
· Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi oleh keyankinan
· Keyakinan dan kepercayaan adalah hal yang terpenting dalam hidup manusia
1. Cita-cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
2. Kebajikan atau Kebaikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
· Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
· Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat
· Manusia sebagai makhluk Tuhan
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersumber dari pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri. Terdapat tiga hal yang menjadi faktor yang mungkin dapat menjadikan seorang individu memiliki sikap tertentu, yaitu:
· Pembawaan (hereditas) , sesuatu yang diturunkan dari orang tua pada anaknya.
· Lingkungan, merupakan alam kedua yang melingkupi manusia dan di situ manusia baru akan terdidik dengan sendirinya agar bisa melanjutkan hidup.
· Pengalaman, merupakan segala sifat dari keadaan-keadaan, baik itu manis ataupun pahit yang dirasakan dan cenderung sering terbesit di pikiran manusia.
3. Usaha atau Perjuangan
Usaha atau perjuangan adalah bentuk kerja keras untuk mewujudkan tujuan atau cita-cita. Tanpa adanya usaha, hidup manusia tak ada artinya. Manusia diciptakan berakal dan berindra, di mana apa yang dititipkan-Nya harus dipotensialkan sesuai kemampuannya.
4. Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinanatau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda dalam meraih tujuan atau cita-cita masing-masing. Pandangan hidup ini mau tidak mau akan menjadi pedoman untuk mengantarkan mereka pada tujuan atau cita-cita tersebut. Maka yang sebaiknya dilakukan manusia adalah memikirkan, merancang, atau menentukan langkah- langkah berpandangan hidup yang baik.

tugas 7 : Mengatasi Kegelisahan

Mengatasi Kegelisahan
            Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

            Kegelisahan merupakan salah satu ekspirsi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan.
Kegelisahan di definisikan sebagai emosi tidak menyenangkan/menenangkan yang merupakan bentuk psikis dari suatu ketakutan. Berdasarkan definisi tersebut maka kegelisahan berakar dari ketakutan, ketakutan di sini bisa berarti banyak hal seperti ketakutan menghadapi kenyataan atau ketakutan akan terulangnya kembali peristiwa traumatis, dll.
Kegelisahan bisaanya berpangkal dari fikiran. Kegelisahan kadang-kadang di perlukan untuk membuat kita lebih berhati-hati, namun kegelisahan yang terlalu berlebihan dapat menjebak kita pada situasi di mana kita tidak dapat mengambil keputusan. Pada kondisi seperti itu maka hidup kita menjadi stagnan dan labil. Satu kegelisahan bisaanya diikuti oleh kegelisahan lainnya dan pada akhirnya menjadi sebuah lingkaran setan yang memenjarakan anda pada kondisi yang itu-itu juga.
Bagi seorang post-abortus mungkin ketakutan di sini bisa di artikan ketakutan ketika di hadapkan pada kenyataan sekitarnya, misalnya ketakutan tidak diterima oleh orang-orang yang di kasihi, kegelisahan akan judgment dan penerimaan orang lain, bagaimana tanggapan orang lain jika mengetahui dirinya seorang post-abortus, reaksi keluarganya, atau ketakutan kehilangan pasangan yang menjadi ayah dari janin yang di aborsinya, atau bisa juga ketakutan akan dosa dan murka tuhan. Secara garis besar ketakutan di sini adalah ketakutan akan judgement orang lain terhadap dirinya dan kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada dirinya sebagai pertanggung jawaban atas tindakannya. Hal itu pulalah yang pada akhirnya mencegah seorang post abortus mencari bantuan untuk keluar dari permasalahannya dan akhirnya terjebak dalam berbagai kondisi yang menghantuinya.
Ketakutan hanya akan bisa di atasi dengan menaklukannya, selama ketakutan itu hanya ada dalam fikiran maka ketakutan akan terus menghantui kita dan menjadi sumber kegelisahan yang tak putus.
Kegelisahan akan terus memancing reaksi negatif dari alam bawah sadar anda yang akan mengirimkan berbagai sinyal ke tubuh dan emosi anda. Itu sebabnya orang-orang yang gelisah kemudian mengalami berbagai gangguan tidur, mimpi buruk atau gangguan kesehatan yang ringan tapi terus menerus.
PENYEBABKEGELISAHAN
            Apabila di kaji, sebab sebab orang gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.
Cari tahu apa sumber kegelisahan anda dan bicarakan dengan seorang terapis atau orang yang anda percaya untuk memahami dan melaluinya, hanya dengan menghadapinya anda dapat menaklukan kegelisahan anda, semakin anda menyembunyikannya maka kegelisahan tersebut akan semakin memburuk.
Selain itu anda juga dapat mencoba tips berikut untuk mengurangi kegelisahan anda :
· Kurangi waktu luang anda yang memungkinkan anda memikirkan kegelisahan anda dengan mengisinya dengan berbagai aktifitas positif, atau lakukan aktifitas yang lumayan berat sehingga tubuh anda lelah dan tidak punya cukup waktu untuk memikirkan kegelisahan anda. Ketika tubuh anda lelah maka anda akan semakin cepat tidur untuk mengistirahatkan fisik anda.
· Berfikir positif tentang apapun dalam hidup anda, hilangkan fikiran negatif dari kepala anda. Jika anda mengirim sinyal positif maka anda akan menadapat sinyal balik berupa hal positif begitu juga sebaliknya.
· Beri pengaruh positif terhadap fikiran anda dengan membaca buku-buku atau menonton film atau mengobrol dengan orang-orang yang dapat menginspirasi dan memberi anda dukungan.
· Untuk lebih rileks, anda dapat mencoba berbagai aroma therapi yang dapat membantu anda merasa lebih rileks dan lebih tenang.
· Ingat kembali apa yang anda suka dan apa impian hidup anda, mulailah melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak pernah berani anda lakukan, ambil resiko untuk melakukan hal-hal yang anda sukai dan nikmatilah hidup anda.
· Cari lah teman berbagi yang bisa mengerti dan memahami anda, ekspresikan perasaan anda dan belajarlah untuk mulai membuka diri.
· Singkirkan berbagai perasaan negatif anda dan alihkan terhadap hal-hal positif yang dapat membantu anda merasa lebih baik.
Lepaskanlah kegelisahan anda karena pada dasarnya kegelisahan anda adalah mesin perusak yang mencegah anda dari mengambil kesempatan emas yang menjadi hak anda. Sadarilah bahwa kegelisahan dating dari dalam fikiran anda dan belum tentu orang lain akan bereaksi seperti yang anda bayangkan. Seringkali ketika Tuhan turut campur dalam urusan manusia, maka segala prasangka dan ketakutan manusia tak terbukti.
Sumber : http://abortus.blogspot.com/2008/04/mengatasi-kegelisahan.html






tugas 5 : definisi penderitaan

Definisi Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.


Sebab – sebab munculnya penderitaan

         Jika Diklasifikasikan berdasarkan sebab – sebab munculnya penderitaan manusia itu ada dua, yang pertama yaitu Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia, dan yang kedua Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan.




a.    Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
            Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut dengan nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Allah SWT berfirman, Aku tidak akan pernah merubah nasib hambaku, melainkan Hambaku sendirilah yang merubahnya. Sudah jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib hambanya, karena atas usaha hambanya sendirilah yang bias mengubah nasibnya itu. Adapun perbedaan antara nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menjadi penentunya sedangkan nasib buruk itu manusia lah penyebabnya.
Karena Perbuatan buruk antara sesama manusia menyebabkan menderitanya manusia yang lain, contohnya : berita yang belum lama terdengar di wilayah jagakarsa,bahwa ada seorang ibu kandung yang tega membunuh anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhkan hukuman oleh pengadilan Negeri Jakarta Selatan  supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan anaknya.
 Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya pun dapat menimbulkan bagi penderitaan bagi manusia yang lainnya. Tetapi kebanyakan manusia tidak menyadari karena perbuatannya lah yang menimbulkan penderitaan pada manusia yang lainnya. Kebanyakan manusia baru menyadari kesalahannya ketika bencana yang menimbulkan penderitaan bagi manusia yang lainnya itu sudah terjadi. Contohnya :banjir sering sekali terjadi di wilayah jakarta khususnya daerah yang terletak di pinggiran-pinggiran kali  hal ini disebabkan karena banyak warga yang membuang sampah ke kali/sungai sesuka hati mereka tanpa memikirkan apa yang terjadi jika mereka melakukan hal itu. Jika hal itu mereka lakukan terus menerus akan mengakibatkan pendangkalan sungai,sehingga jika curah hujan tinggi air sungai akan meluap. Hal itu merupakan penderitaan dikarenakan Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan

b.  Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan
         Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Bebebrapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun – tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan merawatnya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabarannya dan kepasrahannya kepada Tuha, maka seiring berjalannya waktu Nabi Ayub pun sembuh dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinnya lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikap hidup yang lemah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur, karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.
Refreance:
www.wikipedia.org

tugas 2 : perbedaan mengenai hakekat manusia sebagai mahluk sosial dan mahluk ekonomi

A. Manusia sebagai Makhluk Sosial.

Apa yang kamu lakukan setiap hari sebagai seorang
mahasiswa? Sebagai seorang mahasiswa, kita pergi ke kampus
untuk belajar. Belajar merupakan kegiatan yang juga
dapat dilakukan di rumah. Selain belajar, mahasiswa dapat
membantu pekerjaan orangtuanya di rumah. Kalau kita
mengamati kehidupan orang-orang yang ada di sekitar
kita, seperti kehidupan di keluarga masing-masing maka
setiap anggota keluarga mempunyai kesibukan sendiri.
Kesibukan itu bukan hanya di keluarga tetapi juga di
lingkungan sekitar. Kesibukan Ayah pergi bekerja, Ibu
menyiapkan makan pagi dan anak-anak bersiap untuk
pergi ke sekolah, petani sibuk di sawah untuk menanam
padi, pedagang berangkat ke pasar untuk berdagang,
dan masih banyak lagi kesibukan orang yang ada di sekitar.

 Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup
bersama dan tidak dapat
hidup sendiri dalam
memenuhi kebutuhannya.

Sumber: http://www.google.co.id

Sejak lahir manusia selalu berinteraksi dengan orang lain.
Ini bisa dilihat dalam kehidupan kita sehari-hari, semua
kegiatan yang dilakukan manusia selalu berhubungan
dengan orang lain. Bayi yang baru lahir perlu interaksi
dengan ibu, begitu juga dalam perkembangannya selalu
dibantu oleh anggota keluarga lain.
Interaksi manusia dengan manusia tersebut
menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial
yang selalu hidup bersama dan tidak dapat hidup
sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Kerjasama
yang baik dalam kehidupan akan sangat membantu
manusia dalam menjalankan hidup. Manusia yang
yang satu akan melengkapi manusia yang lain.
Masyarakat Indonesia memiliki budaya kerjasama
yang melekat sejak dahulu, seperti gotong–royong
maupun kegiatan-kegiatan bersama lainnya. Budaya
kerjasama ini perlu dilestarikan dalam kehidupan
yang akan datang dan ini merupakan salah satu
perwujudan dalam menggalang persatuan untuk
memenuhi kebutuhan bersama baik di bidang ekonomi atau bidang lainnya.
  Manusia dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya melakui
hubungan kerjasama dengan manusia lainnya.


Pernahkah kamu melakukan kerjasama untuk
memenuhi kebutuhanmu? Apa manfaat yang kalian
rasakan? Kerjasama perlu dikembangkan agar dalam
melakukan kegiatan apapun terasa ringan dan
berhasil. Kalian akan berhasil dalam mengerjakan
tugas kelompok kalau masing-masing anggota punya
kesadaran untuk selalu bersama dalam melaksanakan
tugas.
Contoh kerjasama lainnya adalah dalam bidang
ekonomi. Dalam bidang ekonomi, kerjasama dapat
menentukan perkembangan suatu aktivitas ekonomi.
Sebagai contoh, jika sebuah industri rumah tangga yang
menghasilkan kue ingin berkembang dengan cepat,
dia membutuhkan kerjasama untuk mendapatkan
modal yang lebih besar, di antaranya dengan pihak
bank. Kerjasama dengan pihak bank juga dapat
dilakukan dalam bentuk kursus atau pelatihan dalam
mengembangan usahanya.
B. Manusia sebagai Makhluk Ekonomi
Apabila kita perhatikan kegiatan yang dilakukan
manusia yang ada di sekitar dari pagi hingga sore
hari, mereka sibuk bekerja, berdagang, ke sekolah,
ke sawah, atau ke laut. Kesibukan itu tentu saja
punya tujuan yang ingin dicapai. Tahukah kamu apa
tujuannya? Tentu jawabnya tergantung dari masing-
masing orang, tetapi pada dasarnya mereka semua
ingin memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
mempunyai banyak kebutuhan, baik dilihat dari
ragam maupun jumlahnya. Kebutuhan tersebut
senantiasa ada setiap hari. Misalnya, hari ini sudah
dapat makan, mengenakan baju dan sudah punya
rumah, tetapi mereka tetap melakukan kesibukan.
Hal ini diakibatkan oleh kebutuhan manusia yang
tidak ada batasnya. Hari ini mampu memenuhi
kebutuhan tetapi belum tentu besok sehingga manusia
terus melakukan kesibukan dalam rangka memenuhi
kebutuhan. Begitu juga apabila mahasiswa sudah membeli
sepatu, ingin juga memiliki sepatu yang lain, baik
warna maupun bentuk yang berbeda.
Kebutuhan manusia yang satu dengan yang
lain berbeda ragam dan jumlahnya. Perbedaan ini
disebabkan oleh faktor–faktor yang memengaruhinya.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
Ø  Jenis Kelamin dan Usia
                        Perbedaan jenis kelamin dan umur pasti akan
memengaruhi perbedaan jenis dan jumlah kebutuhan.
Perbedaan ini sangat dominan terutama untuk
perbedaan umur Anak usia dua tahun akan berbeda
kebutuhannya dengan anak usia 15 tahun. Jenis
kelamin akan berpengaruh pula pada variasi dan
jenis kebutuhan.

 Kebutuhan manusia salah satunya ditentukan oleh umur dan jenis        kelamin. Coba bandingkan kebutuhan bayi dengan kebutuhan anda sekarang.

Ø  Tingkat Pendidikan Seseorang
Bagi seseorang yang mengutamakan penambahan
pengetahuan atau wawasan yang terkait dengan
latar belakang pendidikan akan berpengaruh
pada kebutuhannya. Sebagai contoh: kebutuhan
mahasiswa tentu akan berbeda bila dibandingkan
anak SMA. Kebutuhan komputer sangat penting,
internet, literatur, seminar, dan diskusi-diskusi yang
keberadaanya, dan ini berbeda bagi anak tingkat
SMP yang mungkin hampir sama tetapi beda jenis
dan ragamnya.Tentu lebih banyak mahasiswa
kebutuhannya.
Ø  Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal sangat besar
pengaruhnya terhadap kebutuan manusia. Orang
hidup di desa akan sangat jauh berbeda dengan
mereka yang hidup di perkotaan. Pola hidup seseorang
dipengaruhi oleh alam dimana mereka tinggal.
Ø  Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menyebabkan adanya penemuan-penemuan baru
dan produk-produk baru. Munculnya produk baru
ini akan memengaruhi orang untuk memiliki sehingga
muncul kebutuhan akan produk baru itu.

Ø  Tingkat Pendapatan.
Semakin besar pendapatan seseorang maka
semakin besar pula kebutuhan karena mereka
memiliki sarana untuk untuk memenuhinya.
Demikian pula semakin kecil pendapatannya akan
semakin menekan untuk memenuhi kebutuhan.
                               
               Besar kecilnya pendapatan
   akan memengaruhi pula
   besar kecilnya kebutuhan
   manusia.

Ø  Status Sosial.
Semakin tinggi status sosial seseorang biasanya
menyebabkan bertambahnya macam kebutuhan.
bertambahnya kebutuhan ini juga sangat dipengaruhi
untuk menjaga harga diri dan kehormatannya


Ø  Perbedaan selera.
Seseorang yang memiliki selera yang tinggi,
memeiliki kebutuhan apresiasi seni yang tinggi
akan memengaruhi orang tersebut akan pemenuhan
kebutuannya.
Manusia juga dikenal sebagai makhluk ekonomi (homo economicus) kerena manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan, tentu saja dengan cara yang rasional sehingga dapat mencapai   kesejahteraannya. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan tentu ingin memperoleh hasil sesuai yang diharapkan, dan didorong oleh kepentingan mereka sendiri secara individual.
C. Manusia Berperan sebagai
Makhluk Sosial dan Ekonomi
Manusia sebagai makhluk sosial karena pada hakekatnya dalam
kehidupan membutuhkan berbagai macam kebutuhan
yang harus dipenuhi. Dalam rangka memenuhi
kebutuhan itu manusia harus melakukan interaksi
dengan orang lain, baik secara individu maupun
secara kelompok. Contoh tindakan manusia untuk
memperoleh beras dengan membeli dari pedagang
di pasar kerena secara individu tidak mampu
menghasilkan beras itu. Dengan demikian jelas
bahwa manusia disamping menjalankan fungsinya
sebagai makhluk ekonomi juga harus menjalankan
fungsi sebagai makhluk sosial. Agar manusia dapat
menjalankan fungsi sebagai makhluk ekonomi
dan makhluk sosial yang bermoral maka dalam
kegiatannya perlu mematuhi aturan-aturan atau
norma-norma tertentu. Tanpa aturan–aturan yang
mengatur proses kehidupan maka manusia akan
bertindak semena-mena.
Tahukah kamu Ekonomi itu? Menurut Ensiklopedi
Indonesia, kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani
oikonomia yang berarti rumah tangga. Secara etimologi
istilah ekonomi berasal dari kata oikonomia yang
merupakan kata majemuk dari dua kata ‘oikos dan
nomos.’ Oikos artinya rumah, dan nomos artinya aturan,
Jadi secara etimologi ekonomi berarti aturan rumah
tangga atau ilmu yang mengatur rumah tangga.
Ilmu ekonomi termasuk kelompok ilmu sosial.
Para pakar ekonomi memberi batasan-batasan yang
berbeda-beda tentang pengertian ilmu ekonomi.
Meskipun definisi atau batasan yang mereka berikan
berbeda tetapi pada dasarnya mengandung makna
yang sama. Definisi ilmu ekonomi yang sering
digunakan “ Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.“
Berdasar definisi itu maka dapat diambil kesimpulan
bahwa kemakmuran akan tercapai bila semua
kebutuhan sudah terpenuhi. Untuk mencapai
kemakmuran itu manusia harus selalu berusaha
melakukan tindakan-tindakan atau pengorbanan, baik
berupa tenaga, waktu maupun materi.
Sumber:www.wordpress.com
D. Pemanfaatan Sumber Daya
Untuk memenuhi kebutuhan manusia harus dapat
menghasilkan barang/jasa sebagai alat pemuasnya.
Manusia memanfaatkan sumber daya yang ada untuk
dapat menghasilkan alat pemuas kebutuhan itu, baik
sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Sumber daya manusia tentu dilihat dari ketrampilan dan
kemampuannya baik yang berasal dari tenaga maupun
pikiran. Sumber daya manusia dan sumber daya alam
tentu keberadaanya sangat terbatas baik jumlah mau-
pun kualitasnya. Keterbatasan sumber daya menuntut
manusia untuk memanfaatkanya secara bijaksana.
Sumber daya alam dapat dikelompokkan menjadi:
1.      Kelompok sumber daya alam yang dapat diper-barui.
Sumber daya ini adalah semua benda atau bahan
yang dalam waktu tertentu dapat pulih atau tersedia
kembali setelah benda tersebut dimanfaatkan oleh
manusia. Sumber daya alam nabati dan hewani ter-
golong sumber daya alam yang dapat diperbarui.

2.      Kelompok sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Sumber daya ini adalah semua benda yang
terbentuk oleh proses alam dan setelah digunakan
untuk kepentingan manusia tidak dapat
tergantikan yang baru atau hanya sekali pakai.
3.      Kelompok sumber daya yang selalu tersedia dalam jumlah besar.
Kehidupan Ekonomi Manusia Pra-Aksara dan Modern
Perubahan-perubahan yang terjadi di alam merupakan tantangan
bagi manusia. Dalam menghadapi tantangan alam maka manusia berpikir
bagaimana cara menghadapinya agar dapat bisa bertahan hidup. Sebagai
makhluk ekonomi manusia selalu berusaha melakukan kegiatan demi
terpenuhinya kebutuhan yang ia rasakan. Manusia juga berharap dapat
menghasilkan alat pemuas (barang dan jasa) yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhannya. Bahkan sebagai homo economicus manusia
akan selalu berusaha mencapai hasil yang optimal dengan kemampuan
yang dimiliki, karena dengan hasil yang optimal maka yakin dapat
memenuhi berbagai macam kebutuhannya, sehingga benar-benar mencapai
kesejahteraan. Pada masa Pra-aksara, manusia secara bersama-sama mencari
makanan yang disediakan oleh alam. Pencarian makanan secara berkelompok
ini penting karena menyangkut keamanan, sebab pada saat itu masih banyak
binatang buas dan tantangan alam yang sangat keras. Pada saat makanan
(tumbuhan dan binatang) yang disediakan alam itu berlimpah maka tingkat
kehidupan manusia pada waktu itu cukup berburu dan mengumpulkan
makanan. Tetapi ketika bahan makanan mulai menipis dan tidak ada lagi,
timbulah kemampuan manusia untuk mengolahnya. Perubahan yang terjadi
pada alam ini, akan berpengaruh kepada kehidupan manusia. Mereka tidak
lagi hidup berpindah-pindah (nomaden), tetapi mulai pada kehidupan
yang menetap. Pada masa pra-aksara terciptalah berbagai macam alat
untuk membantu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya seperti kapak
perimbas, kapak genggam, flakes, kapak lonjong, nekara, dan lainnya. Masa
kini manusia sudah mengembangkan berbagai peralatan dengan teknologi
untuk membantu kehidupannya, seperti komputer, handphone, internet,
peawat canggih, kendaraan bermotor, dan yang lainnya.

Perbedaan Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki naluri untuk saling tolong menolong, setia kawan dan toleransi serta simpati dan empati terhadap sesamanya. Keadaan inilah yang dapat menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis dan rukun, hingga timbullah norma, etika dan kesopan santunan yang dianut oleh masyarakat. Bila hal hal diatas dilanggar atau terabaikan maka terjadilah yang dinamakan penyimpangan sosial.
Ø  Manusia sebagai makhluk sosial:
  1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia yang lain di sekelilingnya ( Masyarakat).
  2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya.
Ø  Manusia sebagai makhluk ekonomi:
  1. Cenderung melakukan tindakan ekonomi atas dasar kepentingan sendiri
  2. Cenderung melakukan tindakan ekonomi secara efisien. ( selalu memikirkan perbandingan antara apa yang dikorbankan/ dikeluarkan dengan apa yang akan dicapai / hasilnya.).
  3. Cenderung memilih suatu kegiatan /aktifitas yang paling dekat dengan pencapaian tujuan yang diinginkan.