WELLCOME

ENJOY WITH ME

Minggu, 06 November 2011

Catatan perkuliahan pertemuan pertama Dasar pemasaran

Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya.
Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.
Kegiatan Utama pemasaran
Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih
Proses Manajemen Pemasaran dan Strategi Pemasaran
Proses manajemen pemasaran dibahas menurut tahap-tahapnya yang bermula dari penganalisisan pasar sampai dengan pengendalian pemasaran. Secara spesifik strategi dan perumusan strategi pemasaran diuraikan untuk memperjelas langkah-langkah penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer pemasaran.
Segmentasi Pasar, Penentuan Sasaran Pasar dan Pemosisian
  • Pasar dan Penggolongannya
Segmentasi pasar merupakan upaya untuk mengidentifikasi kelompok konsumen dengan cara mengelompokkan konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang kebutuhan dan keinginannya serupa. Pengelompokan yang dilakukan dapat menggunakan basis yang berbeda, seperti faktor demografis, geografis, faktor demografis pribadi, faktor psikografis dan keperilakuan.
Upaya untuk mensegmentasikan pasar akan menciptakan kelompok-kelompok pasar yang memiliki karakteristik berbeda. Upaya tersebut harus diikuti dengan upaya untuk menentukan pasar sasaran di antara segmen-segmen pasar yang telah diidentifikasi. Untuk itu, lima persyaratan harus dipenuhi, yaitu bahwa segmen pasar tersebut dapat diukur, dapat dimasuki, cukup besar, dapat dibedakan, dan dapat ditindaklanjuti. Adapun strategi yang dapat ditempuh untuk menentukan pasar sasaran adalah undifferentiated marketing, differentiated marketing dan concentrated marketing. Tiga macam pola preferensi pasar dapat dijadikan ancangan untuk memposisikan produk-produk perusahaan ke pasar sasaran yang diinginkan. Strategi yang ditempuh dalam pemosisian produk ini antara lain adalah strategi pemosisian kembali dan strategi perluasan merek.
Perilaku Konsumen
Pemahaman perilaku konsumen baik konsumen akhir maupun pembeli industrial adalah sangat penting bagi pemasar. Keputusan konsumen dalam pembeliannya ditempuh melalui suatu proses, mulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, pengevaluasi alternatif, pengambilan keputusan beli, sampai pada evaluasi pasca beli. Proses keputusan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik yang ada pada diri konsumen, sikap, kepribadian, pengalaman, dan konsep diri, maupun faktor-faktor yang berasal dari lingkungan, seperti budaya, sub-budaya, kelas sosial. Proses keputusan tersebut didasarkan pada sifat-sifat konsumen yang rasional.
Dalam pasar industrial, keputusan pembeliannya diambil juga melalui suatu proses, yaitu :
  1. mengenali masalah (kebutuhan)
  2. menentukan karakteristik produk dan jumlah yang diperlukan
  3. mendeskripsikan spesifikasi produk dengan tepat dan kebutuhan kritisnya
  4. mencari dan menentukan kualifikasi sumber-sumber yang potensial
  5. menerima dan menganalisis usulan
  6. mengevaluasi usulan dan menyeleksi pemasok
  7. memilih dan melakukan pemesanan, dan
  8. mengadakan umpan-balik kinerja dan evaluasi
Sedangkan situasi pembeliannya dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu: pembelian tugas baru, pembelian ulang, dan pembelian ulang langsung. Motif utama dalam pembahasan perilaku beli konsumen maupun industrial adalah memahami proses keputusan tersebut, di samping perusahaan harus mempunyai posisi yang baik untuk memberikan informasi yang tepat kepada konsumen yang tepat pada waktu yang tepat.
Pengelolaan Produk dan Pengembangan Produk Baru
  • Pengertian dan Penggolongan Produk
Pengelolaan produk yang ada didasarkan pada dikotomi arti produk, yaitu produk konsumen dan produk industrial, serta memfokuskan pada strateginya. Bagaimanapun juga konsep tentang bauran pemasaran yang pernah diuraikan di bab terdahulu dikaitkan dalam pengelolaan produk ini. Ekspansi dan kontraksi bauran produk, baik dari sisi lini produk maupun sisi jenis produk, menjadi bagian dari pengelolaan produk yang ada agar menciptakan efisiensi penawaran kepada konsumen.
Pengembangan produk baru telah diuraikan sebagai aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan secara terus-menerus. Ini disebabkan oleh adanya daur hidup produk dari saat produk itu diperkenalkan sampai pada saat produk itu tidak ada lagi di pasaran karena sudah tidak diminati konsumen. Pengembangan produk baru ini akan menjaga eksistensi produk perusahaan di pasaran. Tahap-tahap yang perlu dilalui dalam pengembangan produk baru adalah tahap pencarian dan penyaringan ide tentang produk baru, tahap analisis bisnis, tahap pengembangan dan pengujian, tahap pengujian pemasaran, serta tahap komersialisasi.
Peranan Daur Hidup Produk dalam Strategi Pemasaran
Daur hidup produk dapat memberikan indikasi tentang perkembangan suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen. Ukuran yang menunjukkan perkembangan tersebut adalah tingkat penjualan produk, di samping juga tingkat keuntungan. Daur hidup produk yang dapat dilalui oleh suatu produk secara normal meliputi empat tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan. Strategi pemasaran yang dikembangkan didasarkan pada variabel bauran pemasaran dengan penekanan khusus pada salah satu variabel tertentu. Pada tahap perkenalan lebih diutamakan promosi, pada tahap pertumbuhan lebih diutamakan distribusi, pada tahap kedewasaan lebih diutamakan harga, dan pada tahap penurunan lebih diutamakan pengurangan biaya.
Strategi Penetapan Harga
  • Harga: Pengertian dan Penetapannya
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan suatu tingkat harga. Faktor-faktor tersebut meliputi (1) kondisi perekonomian, (2) penawaran dan permintaan, (3) elastisitas permintaan, (4) persaingan, (5) biaya, (6) tujuan manajer, dan (7) pengawasan pemerintah.
Harga dapat ditentukan melalui suatu proses yang terdiri atas sembilan tahap, yaitu:
  1. menentukan tujuan penetapan harga
  2. memperkirakan permintaan untuk barang tersebut dan elastisitas harganya
  3. mengantisipasi reaksi dalam persaingan
  4. menentukan pangsa pasar yang dapat diharapkan
  5. memilih strategi harga untuk mencapai pasar sasaran
  6. mempertimbangkan kebijakan pemasaran perusahaan
  7. memilih metode penghitungan harga
  8. menetapkan tingkat harga, dan
  9. menyesuaikan struktur harga terhadap variasi dalam permintaan dan biaya di masing-masing segmen pasar
Bauran Pemasaran
bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terbagi menjadi 4, yaitu :
1. Product (Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang).
2. Price (Harga)
Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
definisi harga menurut Philip Kotler adalah : harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
Secara singkat prinsip-prinsip penetapan harga sebagai berikut :
  1. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan harganya, seperti pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan tingkat permintaan, prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga, dan menentukan harga akhir.
  2. Perusahaan tidak selalu harus berupaya mencari profit makasimum melalui penetapan harga. Sasaran lain yang bisa mereka capai adalah mencakup survival, memakasimumkan penerimaan sekarang, memakasimumkan pertumbuhan penjualan, memakasimumkan penguasaan (skimming) pasar dan kepemimpinan produk.
  3. Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap perubahan harga.
  4. Berbagai jenis biaya harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga.
  5. Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan barang dan jasa yang ditawarkan peruasahaan dan karenanya harus dipertimbangkan dalam proses penetapan harga.
  6. Berbagai cara penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan, nilai yang bisa diterima
  7. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya dengan menggunakan harga geografis, diskon harga, harga promosi.
3. Promotion (Promosi)
Kegiatan-kegiatan promosi itu, disebut juga bauran promosi, meliputi periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, hubungan masyarakat, publisitas, dan pemasaran langsung.
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual.
Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang dijualnya.
Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada 4 kegiatan yang biasa dilakukan yaitu:
  • Periklanan (Advertensi),
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang membuat poster dan sebagainya. Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personal selling.
  • Personal selling
Personal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar individu yang sering bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
  • Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi berupa berita.
Rencana promosi, kemudian diadopsi untuk rencana periklanan, meliputi delapan tahap, yaitu:
  1. penentuan tujuan promosi
  2. pengidentifikasian pasar sasaran
  3. penyusunan anggaran
  4. pemilihan pesan
  5. penentuan bauran promosi
  6. pemilihan bauran media
  7. pengukuran efektivitas, dan
  8. pengendalian dan pemodifikasian kampanye promosi.
4. Saluran Distribusi ( Place )
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan.
Strategi Distribusi
  • Pengertian saluran distribusi :
Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya saja, atau berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. Tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
  • Pemilihan saluran distribusi :
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan.
Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.
Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sifat pembeli, sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih saluran distribusi yang dipakai.
b. Sifat produk, merupakan pertimbangan produsen yang tidak kalah pentingnya.
c. Sifat perantara,
d. Sifat pesaing
e. Sifat perusahaan, dan sebagainya
  • Alternatif pemilihan saluran distribusi.
Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan faktor-faktor di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsure apa saja yang sebenarnya juga mempengaruhi pemilihan saluran distribusi, diantaranya:
a. Tipe perantara.
Terbagi 3 jenis perantara yaitu :
1. Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyai barang dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang di dagangkan dalam jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah yang banyak atau dengan kata lain tidak melayani kosumen akhir yang membeli untuk memenuhi kebutuhan pribadinnya
2. Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun konsumen industri.
3. Agen, Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai perbedaan baik dengan pedagang besar mupun pengecer.
b. Jumlah Perantara.
Dengan mempertimbangkan jumlah perantara/penyalur maka produsen mempunyai 3 jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi, yaitu:
1. Distribusi Insentif.
Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan dengan jalan memakai sebanyak mungkin penyalur atau pengecer untuk mencapai dengan cepat kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan segera.
2. Distribusi selektif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai beberapa perantara saja, untuk memudahkan pengawasan terhadap penyalur.
3. Distribusi eksklusif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memilih satu perantara saja dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini digunakan untuk pengawasan yang lebih intensif dan mendorong semangat penyalur agar agresif dalam melaksanakan fungsi pemasarannya.


SUMBER :
google, wikipedia indonesia, dan

http://massofa.wordpress.com/2008/01/25/peran-pemasaran-dalam-perusahaan-dan-masyarakat/

 http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar